CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, November 21, 2008

UTS

huu .. pusiinngggg ! hmmm dah belajar sebaik mungkin tapi hasilnya tetep aj segitu .. bhs inggrisss,, knp sih susah bgt dicerna klo PG ..
huuuu ... padahal itu pelajaran terpenting untuk ujian .. oh tidakk .....
hmmm ...
ekonomi juga deh pasti jeblok .. huuuuu ...
matematika juga ...
menyebalkan ... padahal kemren tuh ga,png" ...
tidak.. tidak ..

pokonya gw harus berusaha terusss dan terus ...
ampe gw lulusss ..
dan gw pastyyy bisa ....
gw harusss lulus bersama cinta .... hoooo ...

SEMANGAT !!!

Thursday, November 13, 2008

KEDEWASAAN

Masalah- masalah terus datang menghampiri Miranda. Allah benar-brnar menguji kesabrannya. Miranda harus bisa menghadapi semuanya. Ketika maslah-maslah muncul, datang dua orang teman Miranda dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Yaitu Dina dan Wiwit. Mereka mengajak Miranda tuk tidak memikirkan masalah-masalah itu.
Hari senin tanggal 21 april 2007 Miranda menangis tiba-tiba karena kehilangan seseorang yang selalu menemaninya. Miranda tak tahu mengapa hari itu harus menangis. Tiba-tiba wiwit datang menghampiri Miranda dan bertanya, “Mir, loe kenapa? Ada masalah apa? Lu cerita aja ma gue. Anggap aja gue sebagai sahabat loe.” Miranda terdiam sejenak, “mm.. gue bingung gimana gue ngucapin makasih ke loe. Gue lagi banyak banget masalah. Waktu itu gue abis difitnah sama Fina, terus sekarang gue malah kehilangan orang tersayang gue.”jawab Miranda. Mereka berdua terus berbincang-bincang. Wiwit terus memeberikan saran-saran kepada Miranda. Memang segala sesuatu itu tidak dapat disangka-sangka. Semenjak Miranda meiliki sahabat, Miranda menjadi lebih bahagia dari sebelumnya. Sahabat Miranda selalu menemaninya jikalau ia sedang sedih.
Hari sabtu tanggal 31 may 2007 tiba-tiba Miranda dipanggil oleh kepala sekolah dan guru BP. Miranda terkejut heran.” Ada apa ya tiba-tiba gue dipanggil kepsek ?” kata Miranda dalam hati.
“silahkan duduk mir..” kata bapak kepla sekolah.
“iya pak..” jawab Miranda.
“bapak ingin tanya, sebenarnya kmu punya masalah apa dengan Fina ? Kamu benci sekali dengan Fina ?” tanya guru BP.
“masalah ? tidak pak. Saya sama sekali nggak ngerasa punya masalah sama Fina pak. Saya rasa biasa-biasa saja. Ya memeng dulu saya sempet difitnah sama dy pak. Tapi, itu udah lama banget dan saya sama dia juga dah akur kmbali. Dan saya rasa sekarang dia sudah mau berteman dengan saya lagi” jawab Miranda jujur.
“apakah ada rasa dendam dihati kamu ? dan apa benar kamu membuat geng atau suatu kelompok yang membuat kamu jadi jauh dari temen-temen ? menurut saya lebih baik tidak perlu membentuk seperti tu. ”tanya bapak kepala sekolah.
“dendam sih tidak ada, tapi saya sempat kesal saja. Jujur sama sekali saya tidak pernah membuat geng seperti yang bapak kira. Dan sama sekali saya tidak pernah pilih-pilih teman.”jawab Miranda.
Miranda dan bapak kepala sekolah serta guru BP terus berbincang-bincang membicarakan masalah itu. Sampai akhirnya Miranda menangis lagi.
Sesampainya Miranda di dalam kelas, Fina bertanya “kamu tadi kenapa dipanggil kepsek ?”.
“hmmm..gak tau Fin.. kenapa masalah yang sudah berlalu mesty diulang-ulang lagi. Siapa ya yang ngrang-ngrang cerita ke kepsek ? ampe segitunya ya..” Miranda menjawab dengan nada menyindir. Fina terdiam, dan ia langsung meninggalkan kelas.
Saat ini adalah waktunya jam istirahat pertama, Miranda masih penasaran dengan siapa orang yang mengadukan semua hal-hal itu. Beberapa menit kemudian, ada seseorang yang berkata yaitu Doni, “gue tau siapa yang ngaduin semuanya. Gue ngerasa kalau Maki yang jadi mata-mata dari semu perilaku yang kita lakukuin ke Fina baik buruk maupun tidak.” Doni berkata seperti itu karena ia juga terlibat dan tertuduh juga. Memang, sebenarnya Doni memiliki salah terhadap Fina karena beberapa hari yang lalu ia meludahkan tasnya yang Fina simpan di bis saat pulang sekolah. Dan itu pun Doni sudah meminta maaf kepada Fina dan Fina sendiri sudah memaafkan Doni. Akan tetapi mengapa Fina tetap tidak puas dengan maaf yang Dono berikan. Bahkan ia sampai cerita ke orang tuanya tentang Doni dan Miranda. Miranda langsung curhat ke kedua sahabatnya. “Din, Wit.. gue mesty gimna ? gue bener-bener nggak tahu lagi masty gimana sama mereka semua. Sekarang gue udah dinilai jelek sama mereka. gue jadi serba salah, gue bertiga sama loe salah, gue sendri juga salah. Gue mesty gimana dong ?”tanya Miranda kebingungan. Mereka terdiam, mereka tidak tahu apa yang mesty mereka lakukan kepada Miranda. Beberap ajam kemudian, Miranda dan kedua sahabatnya saling membuang muka. Miranda berfikir, mungkin memang ini yang terbaik agar ia bisa jauh dari fitnaan Fina.
Waktu istirahat kedua tiba, Miranda benar-benar tidak tenang. Ia terus memikirkan masalah itu. Akhirnya Miranda berfikir untuk menyelesaikan semuanya. Miranda langsung mengirim SMS kepada sahabatnya.
“sob..maafin gue ya..gue gak tau mesty ngomong apa sama lu berdua. Gue cuma nggak tau gimna caranya biar kita tetep bias curhat-curhatan lagi, gue nggak mau jauh dari loe berdua. Maaf .. gue sadar, kalou gue ngejauh berarrti gue takut, berarti gue belum dewasa. Gue akan coba tuk ngebuktiin ke mereka kalau gue itu bener. Dan gue nggak pernah nglakuin seperti apa yang mereka bilang. Sekali lagi maafin gue ya.
Repph ^^..”
Tak lama kemudian sahabat Miranda memebalas SMS.
“mm.. iya gue tahu ko’ gimna posisi loe sekarang. Dan loe nggak perlu minta maaf ma kita berdua. Sekarang loe kembali ke kita berdua. Gue nggak mau ngeliat loe sedih lagi. Ok ? STILL SURVIVE inget itu sob.. kita masty bertahan. Kita kan emang nggak bermaksud tuk pilih kasih. Ya nggak ?”
Akhirnya Miranda kembali ke kedua sahabatnya. Mereka kembali tertawa bersama.
Beberap hari kemudian, masalah datang lagi kepada Miranda. Akan tetapi sekarang Miranda dapat menyelesaikna masalh dengan tenang. Karena ia sudah tahu bahwa masalah buakan akhir dri segalanya.
>Hidupkan kedewasaanmu untuk menghadapi masalah-masalah. Anggap masalah besar menjadi kecil. Jangan takut dengan apa yang terjadi pada dirimu. Bertawakallah kepada tuhan yang maha tahu. Dan yakinlah terhadap keyakinan diri sendiri.”

KEBERANIAN KEJUJURAN DAN KEYAKINA ADALAH YANG TERBAIK

Hari rabu tanggal 13 oktober 2008 aku dan teman-temanku sedang mendiskusikan hari-hari yang akan digunakan untuk belajar bersama. Mereka semua terus saling memberikan saran. Ada yang meminta hari senin dan rabu, ada yang meminta hari minggu dan senin, dan ada pula yang meminta hari sabu dan senin. Akhirnya kesepakatan pun ditemukan. Aku dan teman-temanku sepakat belajar bersama pada hari minggu dan senin tepatnya setelah maghrib.

Hari minggu tiba, hari ini adalah hari prtama aku mengikuti belajar bersama. Akan tetapi, tidak ada semanget belajar sedikit pun dari diriku. Entah mengapa aku merasa lelah. Dan rasanya otakku terus berputar-putar tiada henti. Hari ini aku belajar biolgi, dan yang mengawas adalah pak.Didi, guru biologi. Saat itu aku sedang membahas tentang ‘GENETIKA’. Susah dan sama sekali aku tidak mengerti, hanya satu ampai 8 saja yang dapat aku mengerti. “allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar..” azan isya’ tiba. Beberapa menit setelah azan isya’ pak.Didi memerintahkan anak-anak untk mengabil air wudu dan shalat.”ayo anak-anak sekarang kita shalat dulu dan setelah itu kita kembali lagi ke laboraturium untuk melanjutkan belajar”. “baik pak !” jawab anak-anak serempak. Mereka semua langsung mengambil air wudu dan shalat.

Beberapa menit setelah shalat, mreka langsung kembali ke laboraturium untuk melanjutkan belajar. “baik anak-anak. Sekarang kerjakan soal-soal yang bapak berikan dalam waktu 15 menit. Jika ada soal yang kalian tidak ngerti, dilewatkan saja dulu”. Anak-anak langsung mengerjakan. Ada yang mngrjakan sambil mendengarkan music, berdiskusi, dan ada pula yang kebingungan dengan semua soal=soal tersebut.

Belajar untuk hari minggu pun selesai. Setelah belajar, dan sambil menunggu jeputan dari orang tua mereka bercada tawa satu sama lain di kelas. Aku yang rumahnya di sekolah, tetap menunggu teman-teman sampai mereka pulang. Satu demi satu mere pulang ke rumahnya. Hari ini sangat melelahkan.

Keesokan harinya tiba.”hari senin !! hari ini kita belajar matematika kan ?” tanyaku kepada teman-teman. “iya. Hari ini matematika. Tpi gue belum bilang ke pak Dodi. Ya udah nanti gue bilangin” jawab temanku.

Waktu belajar pun tiba, aku dan teman-teman langsung memasuki ruang laboraturium untuk memulai belajar. Beberapa meit setelah aku dan teman-teman berkumpul , pak Dodi datang. “assalamualaikum !” sala pak Dodi. “waalaikumsalam”jawab anak-anak. Langsung saja pak Dodi memberikan soal, dan anak-anak siap untuk menjawab. Hari ini, aku benar-benar semnagt belajar. Padahal kemarin hari minggu aku bnar-benar tidak semangat. Tapi sekarang aku benar-benar mrasakan kekompakan dan kerjasama yang begitu besar.

Tak lama kemudian, azan isya’ tiba. Seperti biasa aku dan teman-teman langsung mengambil air wudu untuk shalat isya’. Setelah shalat isya’, tiba-tiba ada salah satu seorang guru dtang menyuruh anak-anak pulang ke rumah. “loh pak.. kami masih mau belajr pak” pinta salah satu temanku. “nggak .. pokoknya abis isya klian sudah harus pulang. Dan sudah tidak boleh ada kegiatan apapun lagi” jawab guru tersebut. Semua anak-anak merasa kesal dan jengkel. “huhhh ! masa kita belajar Cuma sejam sih ! nggak asyik banget. Apa yang masuk coba ? lagian jam seini udah disuruh pulang. Padahal kemaren aj nggak. Kepsek aj nggak komplen, masak tib-tiba dy nyuruh kita pulang. Huh dasar !” kataku kesal.

“loh kok kalian masih disini. Kan saya sudah suruh kalian pulang, kenapa masih disini ?” kata guru tersebut sambil berjalan meninggalkan kelas. “eh! Ya udaj sekarang gini aj, loe yang cowok pulang aj atau keman gitu. Nah yang cewek ke rumah gue aja. Nanti kalo ada apa-apa kita conntac-cinntacan aja. Ok ?” kataku kepada teman-teman. Tanpa pamit, mereka semua langsung meninggalkan sekolah.

“eh! Loe telfon anak cowok deh. Tanyain mereka ada dimana ?” tanyaku.

“iya bntar” jawab temanku sambil mengambil Hpnya.

Beberpa menit kemudian.

Cewek : “hallo .. ehh loe lagi pada dimana ?”

Cowok : “nih lagi duduk-duduk di depan masjid samping sekolah truss juga lagi nunggu makanan.”

Cewek : “eh masak, anaknya aj belum pulang. Padahal tadi dia nyuruh-nyuruh kita pulang. Ngeselin banget kan”

Cowok : “wahh! Berarti dy nggak mau bagi-bagi ilmu ke kita dong! Dasar ya .. ya udah nanti klo ada apa-apa lagi gue telfon.”

Setengah jam kemudian Hp temanku berddering.

Cewek : “hallo. Iya kenapa ?”

Cowok : “nih gue dh di kelas”

Cewek : “hah ?! parah loe. Gimna cara masuknya coba ? mangnya nggak ketahuan ?”

Cowok : “iya dong bias. Ya tadi ka nada orang masuk ke sekolah, nah gue ikutin aja dia dari belakang, trus gue masuk. Ya ada sih yang ketahuan tadi. Dua orang terakhir masuk. Tp tuh guru diem aja.”

Cewek : “ooo .. ya udah kalo gitu gue turun ya.”

Mereka terus berbincang-bincang sampai akhirnya mereka bertemu kembali di kelas.

Sesampainya aku di kelas, aku langsung mengikuti belajar Fisika. Mereka sedang mengerjakan tugas yang telah diberikan kemarin. Beberapa menit kemudian ada yang membuka pintu “cklliiiikkk..”. semua anak-anak kaget. “siapa sih dari tadi nih orang ganggu aja. Buka, tutup, buka, tutup.” kata salah seorang temanku laki-laki. Ternyata, yang membuka pintu adalah pak kepala sekolah. Mereka semua langsung terdiam, dan pak kepala sekolah pun hanya tersenyum melihat anak-anak yang sedang belajar. Tak lama kemudian, beliau langsung menutup kembali pintu kelas tersebut. “tuh kan gue bilang apa. Kepsek aja nggak komplen. Masak tiba-tiba tuh guru nyuruh kita pulang. Makanya kita nggak usah takut, biarin aja mereka mau bilang apa. Yang penting kan kita niat belajar. Dan kita juga mesti yakin klo kita itu bener-bener mau belajar dan bukan main.” kataku meyakini.